Satu jam Kau ke utara
Satu jam aku ke selatan
Jarak tempuh yang sama
Meski dua kota yang berbeda
Ke Padang
Ke Pariaman
Dari Padang Pariaman
Berangkat kita setiap pagi
Aku ke Padang kota tercinta
Kau ke Pariaman kota budaya
Aku menerobos gunung
Kau menyusuri pesisir pantai
Dunia pendidikan luar biasa yang kutuju
Pariwisata kota Tabuik menantimu
Kita sama-sama Abdi Negara
Pejuang atas nama cinta
Berjuang untuk masa depan bangsa dan keluarga
Hingga senja tiba kita berjumpa lagi di stasiun kereta Lubuk Buaya
Rabu, 30 September 2015
SERUAN HATI WAKTU KEMARIN, SEKARANG, DAN BESOK...
Rangkaian peristiwa yang kembali hadir,
Menyentuh sanubari hati,
Hanya waktu yang nanti akan menjawab,
Mengapa ramai siang membuatku resah,
Mengapa hening malam membuatku gelisah.
Setiap saat memang selalu bermakna.
Senang riang galau dan sedih,
Hanyalah perputaran kejadian belaka,
Semua tergantung pilihan kita,Ikhtiar atau takdir.
Aku memilih berpikir dan berusaha,
Aku memilih menulis dan berbicara,
Aku memilih diam dan bergerak,
Aku memilih hening dan bersukacita,
Aku memilih bahwa aku harus memilih.
Inilah curahanku…
Dalam belajarku menulis kata…
Dan belajar menjadi orang yang lebih baik...
Bersama sang kekasih dan si buah hati yang menemaniku...
Selamanya...
Senang riang galau dan sedih,
Hanyalah perputaran kejadian belaka,
Semua tergantung pilihan kita,Ikhtiar atau takdir.
Aku memilih berpikir dan berusaha,
Aku memilih menulis dan berbicara,
Aku memilih diam dan bergerak,
Aku memilih hening dan bersukacita,
Aku memilih bahwa aku harus memilih.
Inilah curahanku…
Dalam belajarku menulis kata…
Dan belajar menjadi orang yang lebih baik...
Bersama sang kekasih dan si buah hati yang menemaniku...
Selamanya...
ORAT ORET KEGALAUAN
Ini tulisan orat oret kegalauan
Tak perlu kau baca jika kau tak suka...
Tak perlu komentar jika kau mencela...
Aku hanya mencoba merangkai kata...
Mewujudkan semua bisikan rambut hingga ujung kakiku...
Aku ini seorang pengarang yang banyak bualan dan suka cari perhatian...
Hidup memang untuk diperhatikan bukan?
Malam ini Pukul satu...
Waktu yang seharusnya sudah menjadi jatah jiwa ku untuk pergi ke alam lain, alam mimpi...
Tapi...
"Ini masih jam 1 teman", seru hati pada mata yang belum mengantuk!!!
Entah mengapa hati ini suka begadang, padahal raga dan otakku sudah lelah menjalani hari-hari yg begitu rumit...
Wahai Hati...
Apa maumu???
Sudah kudengarkan lagu2 tidur yg manis utk mu...
Harapanku agar kau kantuk datang padamu...
Duhai Raga dan Otak...
Lunakkan lah hatiku yg terlalu ego utk tetap memilih menghabiskan malam ini dgn ditemani rasa seribu resah, gundah dan gelisah...
Oh... Aku tak tau...
Jiwa dan Ragaku berperang!!!
Ku hanya bisa menunggu kepastian hingga ada salah satu yang menang...
Tak perlu kau baca jika kau tak suka...
Tak perlu komentar jika kau mencela...
Aku hanya mencoba merangkai kata...
Mewujudkan semua bisikan rambut hingga ujung kakiku...
Aku ini seorang pengarang yang banyak bualan dan suka cari perhatian...
Hidup memang untuk diperhatikan bukan?
Malam ini Pukul satu...
Waktu yang seharusnya sudah menjadi jatah jiwa ku untuk pergi ke alam lain, alam mimpi...
Tapi...
"Ini masih jam 1 teman", seru hati pada mata yang belum mengantuk!!!
Entah mengapa hati ini suka begadang, padahal raga dan otakku sudah lelah menjalani hari-hari yg begitu rumit...
Wahai Hati...
Apa maumu???
Sudah kudengarkan lagu2 tidur yg manis utk mu...
Harapanku agar kau kantuk datang padamu...
Duhai Raga dan Otak...
Lunakkan lah hatiku yg terlalu ego utk tetap memilih menghabiskan malam ini dgn ditemani rasa seribu resah, gundah dan gelisah...
Oh... Aku tak tau...
Jiwa dan Ragaku berperang!!!
Ku hanya bisa menunggu kepastian hingga ada salah satu yang menang...
PELI PELIPUR HATI
Namamu Peli
Kau muridku yang manis dan bersikap baik sekali
Meskipun wajahmu kembar seribu
Tapi tak banyak murid yang memiliki sikap sepertimu
Kau begitu tulus
Mengajarkanku lebih mengenal makna hidup
Terimakasih Nak...
Kau sering menghiburku
Tak peduli aku sedang apa, tak peduli aku sedang bagaimana
Yang kau tahu hanya ingin kita tertawa bersama
Menyongsong hidup dengan penuh suka cita...
Kau muridku yang manis dan bersikap baik sekali
Meskipun wajahmu kembar seribu
Tapi tak banyak murid yang memiliki sikap sepertimu
Kau begitu tulus
Mengajarkanku lebih mengenal makna hidup
Terimakasih Nak...
Kau sering menghiburku
Tak peduli aku sedang apa, tak peduli aku sedang bagaimana
Yang kau tahu hanya ingin kita tertawa bersama
Menyongsong hidup dengan penuh suka cita...
JANGAN MEMBUNGKUK BUK, SAYA INI HANYALAN SEORANG PELAYAN
Mentari mulai bersembunyi
Rembulan mulai berunjuk aksi
Ayam-ayam kembali ke kandang
Kalau tidak, jadi santapan musang
Sementara aku tertegun
Melihat wanita tua yang menghampiri
Sambil berjalan ia membungkukkan badannya
Bukan karena tulangnya yang rapuh dimakan usia
Lalu ibu tua menyapa sambil tersenyum
Giginya sudah tidak lengkap lagi
Namun terlihat manis sekali
Kubalas senyumannya sambil duduk di sepeda motorku
Ia pun berlalu dan menegakkan badannya kembali...
Mataku tak lepas memandangnya
Semakin jauh ia berjalan melanjutkan perjalanannya
Tak tahu kemana dia, siapa dia
Aku tertunduk apa sebabnya ia membungkuk
Apa karena aku memakai seragam dinas ini?
Seragam kuning keki para abdi negeri
Andaikan waktu dapat berjalan mundur
Ingin kusentuh bahunya dan meminta "Jangan membungkuk Buk, saya ini hanyalah seorang pelayan"
Rembulan mulai berunjuk aksi
Ayam-ayam kembali ke kandang
Kalau tidak, jadi santapan musang
Sementara aku tertegun
Melihat wanita tua yang menghampiri
Sambil berjalan ia membungkukkan badannya
Bukan karena tulangnya yang rapuh dimakan usia
Lalu ibu tua menyapa sambil tersenyum
Giginya sudah tidak lengkap lagi
Namun terlihat manis sekali
Kubalas senyumannya sambil duduk di sepeda motorku
Ia pun berlalu dan menegakkan badannya kembali...
Mataku tak lepas memandangnya
Semakin jauh ia berjalan melanjutkan perjalanannya
Tak tahu kemana dia, siapa dia
Aku tertunduk apa sebabnya ia membungkuk
Apa karena aku memakai seragam dinas ini?
Seragam kuning keki para abdi negeri
Andaikan waktu dapat berjalan mundur
Ingin kusentuh bahunya dan meminta "Jangan membungkuk Buk, saya ini hanyalah seorang pelayan"
Selasa, 29 September 2015
KETIKA SI BISU BERTERIAK
Di sudut sekolah
Kau duduk bermenung
Matamu memandang suatu sudut
Namun mata itu kosong meski menatap panjang
Sedang apa Kau disana Nak?
Apa yang Kau fikirkan?
Menari-nari jemariku menghantarkan bahasa isyarat untukmu
Namun kau hanya diam tak membalas
Aku berlalu membiarkanmu larut dalam lamunanmu
Aku berjalan membelakangi, langkah demi langkah semakin jauh...
Sudah sepuluh kaki Kuarahkan kembali pandangan muka ini ke arahmu
Aku tertegun, aku terkejut
Kau meronta-ronta sesekali kau berteriak meski teriakanmu samar terdengar oleh telinga...
Ingin kuajak Kau bicara
Tapi Aku ingat
Karaktermu yang memang suka seperti itu dalam kondisi tertentu
Menyendiri tak mau diganggu...
Anak Muridku yang Bisu...
Tak sabar ku menanti hari esok untuk melihat senyummu kembali...
Kau duduk bermenung
Matamu memandang suatu sudut
Namun mata itu kosong meski menatap panjang
Sedang apa Kau disana Nak?
Apa yang Kau fikirkan?
Menari-nari jemariku menghantarkan bahasa isyarat untukmu
Namun kau hanya diam tak membalas
Aku berlalu membiarkanmu larut dalam lamunanmu
Aku berjalan membelakangi, langkah demi langkah semakin jauh...
Sudah sepuluh kaki Kuarahkan kembali pandangan muka ini ke arahmu
Aku tertegun, aku terkejut
Kau meronta-ronta sesekali kau berteriak meski teriakanmu samar terdengar oleh telinga...
Ingin kuajak Kau bicara
Tapi Aku ingat
Karaktermu yang memang suka seperti itu dalam kondisi tertentu
Menyendiri tak mau diganggu...
Anak Muridku yang Bisu...
Tak sabar ku menanti hari esok untuk melihat senyummu kembali...
SANG PENGUBUR CACAT
Setiap manusia adalah insan
Kodrat insan sebagai makhluk ciptaan
Tak sempurna, tak akan pernah gapai kesempurnaan
Selalu ada kekurangan, selalu ada kelemahan...
Lantas mengapa Kau masih tega berucap CACAT
Mengkotakkan rekanmu yang berkekurangan secara fisik?
Mengelompokkan mereka yang mentalnya bermasalah?
Atau supaya mudah membedakan mereka yang akademisnya lemah?
Aku ini sang pengubur cacat
Mengubur CACAT di mulutmu
Mengganti dengan kata yang lebih menyejukkan hati
Hanya orang yang bermulut tajam
Melontarkan CACAT melemparnya masuk ke dalam hati
Menghempas kesana kesini hingga menghujam jantung dan mati karena frustasi
Kodrat insan sebagai makhluk ciptaan
Tak sempurna, tak akan pernah gapai kesempurnaan
Selalu ada kekurangan, selalu ada kelemahan...
Lantas mengapa Kau masih tega berucap CACAT
Mengkotakkan rekanmu yang berkekurangan secara fisik?
Mengelompokkan mereka yang mentalnya bermasalah?
Atau supaya mudah membedakan mereka yang akademisnya lemah?
Aku ini sang pengubur cacat
Mengubur CACAT di mulutmu
Mengganti dengan kata yang lebih menyejukkan hati
Hanya orang yang bermulut tajam
Melontarkan CACAT melemparnya masuk ke dalam hati
Menghempas kesana kesini hingga menghujam jantung dan mati karena frustasi
Rabu, 16 September 2015
UNIK BUKAN BERBEDA
Katanya mereka anak-anak yang berbeda
Anak-anak yang sering mendapatkan perlakuan khusus
Apa mungkin mereka memiliki telinga dua kali ukuran rekan-rekan sejawatnya?
Kupastikan mereka memiliki hidung yang sama berfungsi setiap hari
Mereka banyak menyebut anak-anak itu bodoh
Tak sedikit yang menghardik Gila!!!
Mungkin karena mereka dianggap lain lantas dipandang sebelah mata
Memang benar mereka ada yang memiliki fisik tidak prima
Memang benar mereka ada yang memiliki mental yang tidak sama
TAPI MEREKA BUKAN CACAT!!!
Dengan keberanian dan ketabahan mereka menari
Meski dengan tempo drum yang berbeda, tidak pada ketukannya
Tapi aku yakin ketika mereka telah tumbuh, akan lahir sebuah sejarah
Karena perbedaan merekalah yang membuat mereka unik, tapi bukan berbeda!
Mereka sama dengan anda, KITA SEMUA SAMA DIMATANYA...
Anak-anak yang sering mendapatkan perlakuan khusus
Apa mungkin mereka memiliki telinga dua kali ukuran rekan-rekan sejawatnya?
Kupastikan mereka memiliki hidung yang sama berfungsi setiap hari
Mereka banyak menyebut anak-anak itu bodoh
Tak sedikit yang menghardik Gila!!!
Mungkin karena mereka dianggap lain lantas dipandang sebelah mata
Memang benar mereka ada yang memiliki fisik tidak prima
Memang benar mereka ada yang memiliki mental yang tidak sama
TAPI MEREKA BUKAN CACAT!!!
Dengan keberanian dan ketabahan mereka menari
Meski dengan tempo drum yang berbeda, tidak pada ketukannya
Tapi aku yakin ketika mereka telah tumbuh, akan lahir sebuah sejarah
Karena perbedaan merekalah yang membuat mereka unik, tapi bukan berbeda!
Mereka sama dengan anda, KITA SEMUA SAMA DIMATANYA...
Sabtu, 05 September 2015
PKH
Hari ini adalah hari terakhir persiapan acara PKH (Pendidikan Kecakapan Khusus) SMALB dan Alumni se Kota Padang...
Disaat banyak rekan disini sibuk mengurus PU-PNS tapi kami sekelompok panitia masih saja fokus pada persiapan kegiatan ini...
Mmm... Nyummi, seperti permen nano-nano, rame rasanya yang tersimpan di dalam hati...Rasa puas, bahagia, cemas, kecewa, sedih, marah dan semua rasa seperti diblending
Ini merupakan acara pertama ku dipercaya sebagai Ketua Pelaksana sejak menjadi Aparatur Sipil Negara
Delegasi tugas yang diberikan oleh Kepala Sekolah SLB Negeri 1 Padang ini merupakan amanah yang harus kujalani dengan baik...
Berharap semua pania tetap solid sehingga apapun permasalahan yang mungkin terjadi nanti ketika pelaksanaan kegiatan dapat diselesaikan dengan baik sehingga tujuan kegiatan ini yakni untuk memberikan bekal hidup bagi Anak-anak berkebutuhan khusus kami dapat tercapai.
Terimakasih atas perjuangan bersama semua panitia dan pihak-pihak yang membantu. Terkhusus kepada semua siswa ku yang berkeluh peluh dalam senyum sambil menyongsongkan lengan dan memperdayakan kekuatan otot bahu... Sungguh, kalian memang sangat menginspirasi...
Tuhan... Berkahilah acara ini, berkahi kami... Amin...
Ini merupakan acara pertama ku dipercaya sebagai Ketua Pelaksana sejak menjadi Aparatur Sipil Negara
Delegasi tugas yang diberikan oleh Kepala Sekolah SLB Negeri 1 Padang ini merupakan amanah yang harus kujalani dengan baik...
Berharap semua pania tetap solid sehingga apapun permasalahan yang mungkin terjadi nanti ketika pelaksanaan kegiatan dapat diselesaikan dengan baik sehingga tujuan kegiatan ini yakni untuk memberikan bekal hidup bagi Anak-anak berkebutuhan khusus kami dapat tercapai.
Terimakasih atas perjuangan bersama semua panitia dan pihak-pihak yang membantu. Terkhusus kepada semua siswa ku yang berkeluh peluh dalam senyum sambil menyongsongkan lengan dan memperdayakan kekuatan otot bahu... Sungguh, kalian memang sangat menginspirasi...
Tuhan... Berkahilah acara ini, berkahi kami... Amin...
Langganan:
Postingan (Atom)