Palito...
Unit keterampilan khusus di SLB Negeri 1 Padang
Namamu bagaikan cahaya
Hadirmu menerangi asa setiap insan ABK
Palito...
Tujuh kelas keterampilan bersatu membentuk kemandirian insan
Palito Snack untuk Kelas Keterampilan Tata Boga
Palito Collection untuk Kelas KeterampilanTata Busana
Palito Sauvenir untuk Kelas Keterampilan Hantaran
Palito Design untuk Kelas Keterampilan IT
Palito Salon untuk Kelas Keterampilan Tata Rias
Bengkel Kayu Palito untuk Kelas Keterampilan Kriya Kayu
Dan Sanggar Seni Palito untuk Kelas Keterampilan Kesenian
Palito...
Semoga sinarmu semakin terang
Semoga sepak terjangmu mampu menggugah mata
Bahwa meskipun yang dibina adalah ABK
Namun mereka mampu berbuat sesuatu yang gilang gemilang
Kamis, 08 Oktober 2015
DOA PERNIKAHAN UNTUK SAHABAT
Hari ini tanggal 9 bulan 10 tahun 2015
Tanggal cantik untuk hari yang baik
Sebuah janji manis terucap
Sepasang insan mengikat jalinan tali kasih dengan simpul mati
Tak akan lepas kekuatannya
Selalu akan dijaga
Sahabatku...
Sungguh kurasakan betapa berbunga-bunga hatimu
Hari ini kau akan diarak ke singgasana kebahagiaan
Menjemput bidadari sorga yang menantimu dengan penuh cinta
Membawanya terbang ke tempat yang lebih mulia untuk kalian berdua
Sahabatku...Meski hari ini aku tak bisa menjadi salah satu pengawalmu
Namun aku ikut bahagia menyambut hari nan sakral ini
Aku tak bisa berikan kado istimewa
Hanya ungkapan rasa lewat jemari-jemariku yang menari membentuk kata
Rangkaian doa selamat untuk kalian berdua
Tuhan...
Jadikanlah mereka keluarga yang hebat
Keluarga yang kuat menghadapi setiap ujianmu nanti
Keluarga yang menginspirasi
Keluarga yang sakinah, mawadah wa rahmah
Rabbana hab lana min azwajina wa dzurriyyatina qurrata a’yunin waj ’alna lilmuttaqîna imama...TAK BEROTAK MENGIRIM KABUT
Sesak nafasku
Menahan amarah yang tak tau harus kulampiaskan kepada siapa
Menggigil rasanya menahan darah yang memanas karena emosi jiwa
Hanya bisa mengumpat lewat kata
Kepada siapa harus mengadu
Kabut ini sudah sangat mengganggu
Masuk menyusup setiap tarikan nafas menuju paru-paru
Banyak terhirup manusia tanpa dosa
Bayi-bayi menjadi sasaran utama
Hujanpun tak mampu menghapusnya karena Tuhan telah murka
Ini ulah siapa?
Siapa yang harus bertanggung jawab?
Sungguh tanganmu tak berbelas kasih
Kepalamu tak berotak mengirim kabut
Wahai sang penguasa
Aku tidak menyalahkan engkau
Aku hanya berharap
Agar kau berikan hukuman yang membuat pelaku jera
Memberikannya racun yang membunuh secara perlahan
Seperti tindakannya yang sudah merusak kesehatan banyak orang
Tapi siapa yang dihukum?
Siapa orangnya?
Dimana dia?
Wahai sang penguasa...
Ini bukan yang pertama kalinya
Tapi harus menjadi yang terakhir
Jangan terlihat lemah karena tidak mampu menemukan
Pelaku-pelaku tak berotak pengirim kabut harus dimatikan
Menahan amarah yang tak tau harus kulampiaskan kepada siapa
Menggigil rasanya menahan darah yang memanas karena emosi jiwa
Hanya bisa mengumpat lewat kata
Kepada siapa harus mengadu
Kabut ini sudah sangat mengganggu
Masuk menyusup setiap tarikan nafas menuju paru-paru
Banyak terhirup manusia tanpa dosa
Bayi-bayi menjadi sasaran utama
Hujanpun tak mampu menghapusnya karena Tuhan telah murka
Ini ulah siapa?
Siapa yang harus bertanggung jawab?
Sungguh tanganmu tak berbelas kasih
Kepalamu tak berotak mengirim kabut
Wahai sang penguasa
Aku tidak menyalahkan engkau
Aku hanya berharap
Agar kau berikan hukuman yang membuat pelaku jera
Memberikannya racun yang membunuh secara perlahan
Seperti tindakannya yang sudah merusak kesehatan banyak orang
Tapi siapa yang dihukum?
Siapa orangnya?
Dimana dia?
Wahai sang penguasa...
Ini bukan yang pertama kalinya
Tapi harus menjadi yang terakhir
Jangan terlihat lemah karena tidak mampu menemukan
Pelaku-pelaku tak berotak pengirim kabut harus dimatikan
Langganan:
Postingan (Atom)