Kamis, 08 Oktober 2015

TAK BEROTAK MENGIRIM KABUT

Sesak nafasku
Menahan amarah yang tak tau harus kulampiaskan kepada siapa
Menggigil rasanya menahan darah yang memanas karena emosi jiwa
Hanya bisa mengumpat lewat kata

Kepada siapa harus mengadu
Kabut ini sudah sangat mengganggu
Masuk menyusup setiap tarikan nafas menuju paru-paru
Banyak terhirup manusia tanpa dosa
Bayi-bayi menjadi sasaran utama
Hujanpun tak mampu menghapusnya karena Tuhan telah murka

Ini ulah siapa?
Siapa yang harus bertanggung jawab?
Sungguh tanganmu tak berbelas kasih
Kepalamu tak berotak mengirim kabut

Wahai sang penguasa
Aku tidak menyalahkan engkau
Aku hanya berharap
Agar kau berikan hukuman yang membuat pelaku jera
Memberikannya racun yang membunuh secara perlahan
Seperti tindakannya yang sudah merusak kesehatan banyak orang

Tapi siapa yang dihukum?
Siapa orangnya?
Dimana dia?

Wahai sang penguasa...
Ini bukan yang pertama kalinya
Tapi harus menjadi yang terakhir
Jangan terlihat lemah karena tidak mampu menemukan
Pelaku-pelaku tak berotak pengirim kabut harus dimatikan






Tidak ada komentar:

Posting Komentar