Kamis, 08 Oktober 2015

PALITO DI SEKOLAHKU

Palito...
Unit keterampilan khusus di SLB Negeri 1 Padang
Namamu bagaikan cahaya
Hadirmu menerangi asa setiap insan ABK

Palito...
Tujuh kelas keterampilan bersatu membentuk kemandirian insan
Palito Snack untuk Kelas Keterampilan Tata Boga
Palito Collection untuk Kelas KeterampilanTata Busana
Palito Sauvenir untuk Kelas Keterampilan Hantaran
Palito Design untuk Kelas Keterampilan IT
Palito Salon untuk Kelas Keterampilan Tata Rias
Bengkel Kayu Palito untuk Kelas Keterampilan Kriya Kayu
Dan Sanggar Seni Palito untuk Kelas Keterampilan Kesenian

Palito...
Semoga sinarmu semakin terang
Semoga sepak terjangmu mampu menggugah mata
Bahwa meskipun yang dibina adalah ABK
Namun mereka mampu berbuat sesuatu yang gilang gemilang


DOA PERNIKAHAN UNTUK SAHABAT

Hari ini tanggal 9 bulan 10 tahun 2015
Tanggal cantik untuk hari yang baik
Sebuah janji manis terucap
Sepasang insan mengikat jalinan tali kasih dengan simpul mati
Tak akan lepas kekuatannya
Selalu akan dijaga
Sahabatku... Sungguh kurasakan betapa berbunga-bunga hatimu Hari ini kau akan diarak ke singgasana kebahagiaan Menjemput bidadari sorga yang menantimu dengan penuh cinta
Membawanya terbang ke tempat yang lebih mulia untuk kalian berdua
Sahabatku...Meski hari ini aku tak bisa menjadi salah satu pengawalmu Namun aku ikut bahagia menyambut hari nan sakral ini Aku tak bisa berikan kado istimewa Hanya ungkapan rasa lewat jemari-jemariku yang menari membentuk kata Rangkaian doa selamat untuk kalian berdua
Tuhan... Jadikanlah mereka keluarga yang hebat
Keluarga yang kuat menghadapi setiap ujianmu nanti
Keluarga yang menginspirasi
Keluarga yang sakinah, mawadah wa rahmah 
Rabbana hab lana min azwajina wa dzurriyyatina qurrata a’yunin waj ’alna lilmuttaqîna imama...

TAK BEROTAK MENGIRIM KABUT

Sesak nafasku
Menahan amarah yang tak tau harus kulampiaskan kepada siapa
Menggigil rasanya menahan darah yang memanas karena emosi jiwa
Hanya bisa mengumpat lewat kata

Kepada siapa harus mengadu
Kabut ini sudah sangat mengganggu
Masuk menyusup setiap tarikan nafas menuju paru-paru
Banyak terhirup manusia tanpa dosa
Bayi-bayi menjadi sasaran utama
Hujanpun tak mampu menghapusnya karena Tuhan telah murka

Ini ulah siapa?
Siapa yang harus bertanggung jawab?
Sungguh tanganmu tak berbelas kasih
Kepalamu tak berotak mengirim kabut

Wahai sang penguasa
Aku tidak menyalahkan engkau
Aku hanya berharap
Agar kau berikan hukuman yang membuat pelaku jera
Memberikannya racun yang membunuh secara perlahan
Seperti tindakannya yang sudah merusak kesehatan banyak orang

Tapi siapa yang dihukum?
Siapa orangnya?
Dimana dia?

Wahai sang penguasa...
Ini bukan yang pertama kalinya
Tapi harus menjadi yang terakhir
Jangan terlihat lemah karena tidak mampu menemukan
Pelaku-pelaku tak berotak pengirim kabut harus dimatikan






Rabu, 30 September 2015

PEJUANG CINTA

Satu jam Kau ke utara
Satu jam aku ke selatan
Jarak tempuh yang sama
Meski dua kota yang berbeda

Ke Padang
Ke Pariaman
Dari Padang Pariaman

Berangkat kita setiap pagi
Aku ke Padang kota tercinta
Kau ke Pariaman kota budaya
Aku menerobos gunung
Kau menyusuri pesisir pantai
Dunia pendidikan luar biasa yang kutuju
Pariwisata kota Tabuik menantimu

Kita sama-sama Abdi Negara
Pejuang atas nama cinta
Berjuang untuk masa depan bangsa dan keluarga
Hingga senja tiba kita berjumpa lagi di stasiun kereta Lubuk Buaya

SERUAN HATI WAKTU KEMARIN, SEKARANG, DAN BESOK...

Rangkaian peristiwa yang kembali hadir,
Menyentuh sanubari hati,
Hanya waktu yang nanti akan menjawab,
Mengapa ramai siang membuatku resah,
Mengapa hening malam membuatku gelisah.
Setiap saat memang selalu bermakna.
Senang riang galau dan sedih,
Hanyalah perputaran kejadian belaka,
Semua tergantung pilihan kita,Ikhtiar atau takdir.

Aku memilih berpikir dan berusaha,
Aku memilih menulis dan berbicara,
Aku memilih diam dan bergerak,
Aku memilih hening dan bersukacita,
Aku memilih bahwa aku harus memilih.

Inilah curahanku…
Dalam belajarku menulis kata…
Dan belajar menjadi orang yang lebih baik...
Bersama sang kekasih dan si buah hati yang menemaniku...
Selamanya...

ORAT ORET KEGALAUAN

Ini tulisan orat oret kegalauan
Tak perlu kau baca jika kau tak suka...
Tak perlu komentar jika kau mencela...
Aku hanya mencoba merangkai kata...
Mewujudkan semua bisikan rambut hingga ujung kakiku...

Aku ini seorang pengarang yang banyak bualan dan suka cari perhatian...
Hidup memang untuk diperhatikan bukan?

Malam ini Pukul satu...
Waktu yang seharusnya sudah menjadi jatah jiwa ku untuk pergi ke alam lain, alam mimpi...
Tapi...
"Ini masih jam 1 teman", seru hati pada mata yang belum mengantuk!!!
Entah mengapa hati ini suka begadang, padahal raga dan otakku sudah lelah menjalani hari-hari yg begitu rumit...

Wahai Hati...
Apa maumu???
Sudah kudengarkan lagu2 tidur yg manis utk mu...
Harapanku agar kau kantuk datang padamu...

Duhai Raga dan Otak...
Lunakkan lah hatiku yg terlalu ego utk tetap memilih menghabiskan malam ini dgn ditemani rasa seribu resah, gundah dan gelisah...

Oh... Aku tak tau...
Jiwa dan Ragaku berperang!!!

Ku hanya bisa menunggu kepastian hingga ada salah satu yang menang...

PELI PELIPUR HATI

Namamu Peli
Kau muridku yang manis dan bersikap baik sekali
Meskipun wajahmu kembar seribu
Tapi tak banyak murid yang memiliki sikap sepertimu
Kau begitu tulus
Mengajarkanku lebih mengenal makna hidup

Terimakasih Nak...
Kau sering menghiburku
Tak peduli aku sedang apa, tak peduli aku sedang bagaimana
Yang kau tahu hanya ingin kita tertawa bersama
Menyongsong hidup dengan penuh suka cita...

JANGAN MEMBUNGKUK BUK, SAYA INI HANYALAN SEORANG PELAYAN

Mentari mulai bersembunyi
Rembulan mulai berunjuk aksi
Ayam-ayam kembali ke kandang
Kalau tidak, jadi santapan musang

Sementara aku tertegun
Melihat wanita tua yang menghampiri
Sambil berjalan ia membungkukkan badannya
Bukan karena tulangnya yang rapuh dimakan usia

Lalu ibu tua menyapa sambil tersenyum
Giginya sudah tidak lengkap lagi
Namun terlihat manis sekali
Kubalas senyumannya sambil duduk di sepeda motorku
Ia pun berlalu dan menegakkan badannya kembali...

Mataku tak lepas memandangnya
Semakin jauh ia berjalan melanjutkan perjalanannya
Tak tahu kemana dia, siapa dia
Aku tertunduk apa sebabnya ia membungkuk
Apa karena aku memakai seragam dinas ini?
Seragam kuning keki para abdi negeri

Andaikan waktu dapat berjalan mundur
Ingin kusentuh bahunya dan meminta "Jangan membungkuk Buk, saya ini hanyalah seorang pelayan"






Selasa, 29 September 2015

KETIKA SI BISU BERTERIAK

Di sudut sekolah
Kau duduk bermenung
Matamu memandang suatu sudut
Namun mata itu kosong meski menatap panjang

Sedang apa Kau disana Nak?
Apa yang Kau fikirkan?
Menari-nari jemariku menghantarkan bahasa isyarat untukmu
Namun kau hanya diam tak membalas

Aku berlalu membiarkanmu larut dalam lamunanmu
Aku berjalan membelakangi, langkah demi langkah semakin jauh...
Sudah sepuluh kaki Kuarahkan kembali pandangan muka ini ke arahmu
Aku tertegun, aku terkejut
Kau meronta-ronta sesekali kau berteriak meski teriakanmu samar terdengar oleh telinga...

Ingin kuajak Kau bicara
Tapi Aku ingat
Karaktermu yang memang suka seperti itu dalam kondisi tertentu
Menyendiri tak mau diganggu...

Anak Muridku yang Bisu...
Tak sabar ku menanti hari esok untuk melihat senyummu kembali...


SANG PENGUBUR CACAT

Setiap manusia adalah insan
Kodrat insan sebagai makhluk ciptaan
Tak sempurna, tak akan pernah gapai kesempurnaan
Selalu ada kekurangan, selalu ada kelemahan...

Lantas mengapa Kau masih tega berucap CACAT
Mengkotakkan rekanmu yang berkekurangan secara fisik?
Mengelompokkan mereka yang mentalnya bermasalah?
Atau supaya mudah membedakan mereka yang akademisnya lemah?

Aku ini sang pengubur cacat
Mengubur CACAT di mulutmu
Mengganti dengan kata yang lebih menyejukkan hati
Hanya orang yang bermulut tajam
Melontarkan CACAT melemparnya masuk ke dalam hati
Menghempas kesana kesini hingga menghujam jantung dan mati karena frustasi


Rabu, 16 September 2015

UNIK BUKAN BERBEDA

Katanya mereka anak-anak yang berbeda
Anak-anak yang sering mendapatkan perlakuan khusus
Apa mungkin mereka memiliki telinga dua kali ukuran rekan-rekan sejawatnya?
Kupastikan mereka memiliki hidung yang sama berfungsi setiap hari

Mereka banyak menyebut anak-anak itu bodoh
Tak sedikit yang menghardik Gila!!!
Mungkin karena mereka dianggap lain lantas dipandang sebelah mata

Memang benar mereka ada yang memiliki fisik tidak prima
Memang benar mereka ada yang memiliki mental yang tidak sama
TAPI MEREKA BUKAN CACAT!!!

Dengan keberanian dan ketabahan mereka menari
Meski dengan tempo drum yang berbeda, tidak pada ketukannya
Tapi aku yakin ketika mereka telah tumbuh, akan lahir sebuah sejarah
Karena perbedaan merekalah yang membuat mereka unik, tapi bukan berbeda!
Mereka sama dengan anda, KITA SEMUA SAMA DIMATANYA...

Sabtu, 05 September 2015

GAMBAR PEMANDANGAN ALAM AIR TERJUN CRAYON MIXED OIL PASTELS

Karya Murid SLB Negeri 1 Padang

PKH

Hari ini adalah hari terakhir persiapan acara PKH (Pendidikan Kecakapan Khusus) SMALB dan Alumni se Kota Padang...

Disaat banyak rekan disini sibuk mengurus PU-PNS tapi kami sekelompok panitia masih saja fokus pada persiapan kegiatan ini...
Mmm... Nyummi, seperti permen nano-nano, rame rasanya yang tersimpan di dalam hati...Rasa puas, bahagia, cemas, kecewa, sedih, marah dan semua rasa seperti diblending

Ini merupakan acara pertama ku dipercaya sebagai Ketua Pelaksana sejak menjadi Aparatur Sipil Negara
Delegasi tugas yang diberikan oleh Kepala Sekolah SLB Negeri 1 Padang ini merupakan amanah yang harus kujalani dengan baik...
Berharap semua pania tetap solid sehingga apapun permasalahan yang mungkin terjadi nanti ketika pelaksanaan kegiatan dapat diselesaikan dengan baik sehingga tujuan kegiatan ini yakni untuk memberikan bekal hidup bagi Anak-anak berkebutuhan khusus kami dapat tercapai.

Terimakasih atas perjuangan bersama semua panitia dan pihak-pihak yang membantu. Terkhusus kepada semua siswa ku yang berkeluh peluh dalam senyum sambil menyongsongkan lengan dan memperdayakan kekuatan otot bahu... Sungguh, kalian memang sangat menginspirasi...
Tuhan... Berkahilah acara ini, berkahi kami... Amin...

Senin, 17 Agustus 2015

TAWA-TAWA MERDEKA

Kemarin, hampir semua bangsa Indonesia berkata "MERDEKA!"
Kemarin, banyak cinta untuk Indonesia!
Kemarin, kita berpesta pora

Tapi sungguh aneh status bbm mu BUNG!!!
Kau berkata "Apanya yang merdeka, hidup masih melarat!"
Ada apa dengan kau???

Lantas MERDEKA yang bagaimana yang ada di dalam benakmu???
Malas tapi tetap menghasilkan?
Atau bahkan kebebasan tanpa aturan?

Kau Pengumpat
Mengumpat pada Negeramu atas derita hidup yang singgah pada dirimu
Seolah-olah itu salah Pempimpinmu saja

Sudah banyak tulisan yang kau baca bukan???
Jangan kau tanya kebahagiaan apa yang Negara berikan padamu
Jangan kau tanya kesejahteraan apa yang telah diberikan pemimpin padamu
Tanya hati kecilmu, Apa saja yang sudah kau perbuat untuk bangsa dan negaramu?
Sumbangsih apa yang telah kau berikan?
Setimpalkah dengan darah para pejuang?
Setimpalkah dengan air mata para ibu yang menyaksikan anak-anaknya dibantai pada masa perjuangan???

Jangan suka menampung BUNG! Ulurkan tanganmu, berbuatlah!
Jangan cuma hanyut dengan TAWA-TAWA Merdeka!
Nanti bisa jadi Kau yang jadi bahan tertawaan!

Kamis, 13 Agustus 2015

Siapa yang Guru, Siapa pula Muridnya???

Sudah satu tahun lebih Aku disini...
Bergabung ke dalam barisan Patriot Pahlawan Bangsa tanpa tanda jasa...
Membagi sedikit ilmu yang kupunya untuk anak-anak ABK di bumi Andalusia Limau Manis...

Perjalanan satu tahun ternyata waktu yang masih sedikit untukku berbenah diri...
Hari demi hari yang telah habis sejauh ini ternyata belum mampu menggoreskan tinta pada kertas putih yang terpampang luas, belum mampu membuat sebuah cerita yang bermakna, Hanya sedikit perubahan dan itu ternyata masih jauh dari kata kesempurnaan...

Tugas Negara yang kupikul sejak bulan Maret tahun lalu mengantarkan ragaku bermuara ke tempat ini...
Aku siap Menjadi Abdi Negeri dengan bekal-bekal yang sudah kupersiapkan di bangku perguruan tinggi

Namun...
Terkadang Aku bahkan merasa tidak pantas untuk mengajar kalian muridku...
Karena justru kalianlah yang sesungguhnya mengajarkanku banyak hal tentang kehidupan...
Ilmu yang kubagi didominasi dengan materi untuk bekal duniawi kalian...
Tetapi Ilmu yang kupetik dari kalian Nak, justru Ilmu yang membuatku tersadar akan Akbarnya Tuhan...

Anak-anak...
Kalian kuanggap partner hidupku, Team Hebat untuk misi yang Hebat...
Kalian bukan murid biasa, kalian Manusia Pilihan yang punya kekuatan dalam merubah paradigma...
Meski terkadang cemoohan terus mengalir dari mulut-mulut yang belum berpikir inklusif!

Terimakasih Anak-anakku...
Teruslah memberikan arti lebih dalam hidup orang-orang di sekelilingmu...